Selasa, 31 Mei 2011

Remaja mengapa Perilakunya menyimpang ?


Remaja mengapa  Perilakunya  menyimpang ?
Masa Remaja adalah misteri. Sejak perkembangan manusia dari kanak-kanak sampai menjelang remaja, energi besar  dikerahkan untuk mencari tahu dan menemukan tentang dirinya sendiri. Muaranya adalah kebahagiaan hidup. Dalam pacuan adab dan teknologi yang terus berlangsung dengan cepat, terjadi banyak perubahan sosial dan budaya negatif yang menjadi permasalahan karena terjadinya pergeseran etika dan moral dikalangan remaja dan mendapat perhatian serius oleh berbagai kalangan.  
Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah norma-norma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Remaja yang dahulu terjaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang disebabkan oleh urbanisasi dan industrialisasi yang cepat. Hal ini diikuti pula oleh adanya revolusi media yang terbuka Bagi keragamann gaya hidup dan pilihan karir Bagi remaja.
Dalam kehidupan sehari-hari kalian tentu sering mendengar atau melihat berita kriminal di media massa informasi adanya peningkatan jumlah remaja yang telah melakukan seks pranikah,lalu informasi lainnya  seperti kasus aborsi, pemerkosaan yang dilakukan oleh sekolompok remaja, penyalahgunaan narkoba serta tawuran pelajar yang dilakukan para remaja. Pernahkah terbesit dan memikirkan bahwa hal itu merupakan bentuk penyimpangan sosial yang cukup banyak terjadi di kalangan remaja Indonesia.
Teman sebenarnya Apa pengertian  dari penyimpangan sosial itu? Penyimpangan sosial  secara umum merupakan  bentuk perilaku yang dilakukan oleh seseorang yamg tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku dlam masyarakat. Teman-teman Beberapa definisi penyimpangan sosial menurut para ahli sosiologi kakak sajikan sebagai berikut :
Bruce J. Cohen  (yang dikutip dari buku sosiologi suatu pengantar IPS Terpadu Kelas VIII. Erlangga, hal 86) mendefinisikan perilaku menyimpang sebagai perilaku yang tidak berhasil menyesuaikan diri dengan kehendak masyarakat atau sekelompok tertentu dalam masyarakat. [1].
Kartini Kartono menyebutkan bahwa masalah sosial diartikan sebagai semua tingkah yang melanggar atau memerkosa adat istiadat masyarakat ( bahwa penyimpangan sosial berakar  dari faktor sosial seperti perubahan aliran sosial dan kurangnya integrasi sosial di antara individu). [2].
Lalu faktor apa saja yang menyebabkan orang melakukan penyimpangan sosial khususnya melakukan seks pranikah??
Teman-teman ternyata beberapa faktor penyebab penyimpangan itu terjadi pada masyarakat kita disebabkan oleh hal-hal berikut ini :
a)    Cultural Lag (kelambanan budaya dan kultur) yang diartikan perubahan satu individu atau satu kelompok dengan yang lainnya.
b)   Sifat-sifat yang dinamis individu dalam berinteraksi antar anggota di dalam masyarakat.
c)    Proses sosialisasi di antara kalian ada yang tidak sempurna atau tidak berhasil, hal ini dikarenakan kalian  mengalami kesulitas dalam hal komunikasi ketika bersosialisasi.
d)   Teman ini yang sungguh mengiris hati kita.. ternyata banyak pelaku seks pranikah dikalangan remaja dilakukan atas dasar ekonomi atau keinginan memenuhi kebutuhan akan gaya hidup (life style) mereka. Bisa kamu bayangkan ngerinya…
e)    Dasar  Agama yang kurang kuat sehingga kehidupan mereka menjadi tanpa arah.
f)     Tingkat intelegensi   (kecerdasan) serta kedudukan kalian dalam keluarga juga  berpengaruh pada perubahan perilaku, sikap serta pola fikir kalian terhadap arah hidup yang kalian cari.
g)   Kehidupan rumah tangga, Pendidikan di sekolah, pergaulan dan media massa ternyata membawa pengaruh yang cukup besar sehingga remaja telah bergeser prilaku seksnya.


[1] Umasih,Dwi Sukanti L.N, Etikawati Sri. IPS TERPADU kelas VIII. Erlangga. 2007 hal 86
[2] ibid

perdagangan internasional


PERDAGANGAN INTERNASIONAL

A.  Pengertian, Teori, Manfaat, dan faktor Pendorong Perdagangan Internasional

*      Pengertian Perdagangan Internasional
Perdagangan Internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama.

*      Teori Perdagangan Internasional
      Beberapa teori keunggulan dalam Perdagangan Internasional sebagai berikut :
      a)   Teori Keunggulan Mutlak
adalah kemampuan suatu negara untuk menghasilkan jenis barang-barang tertentu dengan biaya yang murah tertentu dengan biaya yang lebih murah daripada negara lain.
      Teori ini dipelopori oleh Adam Smith.
b)  Teori Keunggulan Komparatif
menyatakan bahwa setiap negara dapat memperoleh hasil dari perdagangan dengan mengekspor barang-barang atau jasa-jasa yang merupakan keunggulan komparatif terbesarnya dan  mengimpor barang atau jasa yang bukan merupakan keunggulan komparatifnya.

2.   Manfaat Perdagangan Internasional
      a.   Memperoleh Barang yang tidak dapat diproduksi di dalam negeri
      b.   Menjaga stabilitas harga
      c.   Memperluas Lapangan Kerja
      d.   Mendorong Transfer Tehnologi
      e.   Memperluas Konsumsi

3.   Faktor-faktor yang mendorong Perdagangan Internasional
      Perbedaan Internasional dapat timbul karena beberapa faktor sebagai berikut :
a)      Perbedaan kepemilikan faktor produksi
b)      Perbedaan iklim, Kesuburan tanah, dan keluasaan Wilayah
c)      Perbedaan ilmu Pengetahuan dan Tehnologi
d)     Perbedaan biaya produksi Barang-barang industri
e)      Keterbatasan alat pemuas Kebutuhan (barang dan jasa)
f)       Kelebihan Hasil produksi yang terjadi masing-masing

B.  Kegiatan dan Kebijakan Perdagangan Internasional
1.   Inti kegiatan Perdagangan Internasional
inti dalam kegiatan perdagangan internasional mencakup dua macam kegiatan sebagai berikut :
a)      Kegiatan perdagangan ekspor
adalah kegiatan mengirimkan atau memperdagangkan barang atau jasa ke luar negeri dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.
*      Berbagai cara atau kebijakan yang ditempuh oleh suatu negara dalam rangka mendorong kegiatan ekspor antara lain :
1)      Perbaikan atau rehabilitasi kapasitas produksi, khususnya komoditi ekspor.
2)      DIversifikasi dalam komposisi ekspor
3)      Peningkatan mutu barang yang akan diekspor sehingga menambah nilai
4)      Perluasan daerah pemasaran di luar negeri
5)      Memperkuat lembaga-lembaga pemasaran
6)      Pengelolaan lebih lanjut serta perbaikan pola pemasaran hasil produksinya
b)      Kegiatan Perdagangan impor
adalah usaha untuk mendatangkan atau memasukan barang-barang dari luar negeri.

C.  Dampak dan Hambatan Perdagangan Internasional
*      Dampak Perdagangan Internasional
   Kegiatan Perdaganagan Internasional dapat menimbulkan dampak sebagai   berikut:
   A.  Dampak Positif, terdiri dari:
a)      Timbulnya spesialisasi atau pengkhususan dalam produksi
b)      dapat mensejahterakan masyaraakat
c)      timbulnya kerjasama internasional di bidang ekonom dan nonekonomi
d)     timbulnya rasa persahabatan antar negara
e)      adanya keuntungan yang diperoleh masing-masing pihak
f)       tersedianya alat pemuas kebutuhan secara memadai
B.  Dampak Negatif, terdiri atas :
a.       Timbulnya rasa ketergantungan dengan negara-negara lain.
b.      timbulnya penjajahan ekonomi oleh negara lain
c.       perdagangan internasional dalam pelaksanaanya mengarah pada perdagangan bebas
d.      timbulnya eksploitasi sumber daya alam dan manusia
e.       timbulnya persaingan dan perpecahan antar negara
*      Hambatan dalam perdagangan Internasional
Beberapa hambatan dalam pelaksanaan perdagangan Internasional adalah sebagai berikut :
a)   Kebijakan Proteksionisme
      adalah suatu kebijakan yang diarahkan untuk melindungi produsen dalam negeri
*      Beberapa kebijakan Proteksionisme yang dilakukan pemerintah di antaranya:
                                                1)      melarang impor untuk barang-barang tertentu
                                                2)      menaikan bea masuk/ bea impor
                                                3)      menerapkan kuota
b)     Prosedur Perdagangan Internasional yang rumit dan berbelit-belit
c)      produk yang tidak memenuhi standar Mutu Internasional
d)     Adanya persaingan ketat antarnegara
e)      ketegangan di bidang Politik dan Militer
f)       Kebijakan Perdagangan Internasional
adalah tindakan dan peraturan yang  dikeluarkan pemerintah untuk memperngaruhi struktur, komposisi, dan arah perdagangan internasional. 
D.  KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL



1.   Pengertian Kebijakan Pedagangan Internasional

adalah tindakan dan peraturan yang  dikeluarkan pemerintah untuk memperngaruhi struktur, komposisi, dan arah perdagangan internasional
*      Macam- macam Kebijakan Perdagangan Internasional terdiri atas :
a)      Kebijakan Perdagangan Bebas
adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya kebebasan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan  ke luar negeri.
*      Manfaat dari perdagangan Bebas menurut Teori Klasik adalah sebagai berikut :
a)      Dapat mendorong persaingan antar pengusaha, sehingga nantinya akan
b)      Mendorong terjadinya efisiensi biaya (cost) sehingga mampu menghasilkan produk dengan harga yang mampu bersaing.
c)      Meningkatkan mobilitas modal, tenaga ahli dan investasi (faktor produksi) ke berbagai negara sehingga dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
d)     Meningkatkan perolehan laba sehingga memungkinkan para pengusaha berinvestasi lebih luas
e)      Konsumen dapat lebih bebas dalam menentukan variasi dan pilihan produk yang diinginkan.
b)     Kebijakan Perdagangan Proteksionis
*      Pengertian Perdagangan Proteksionis
adalah kebijakan / aturan perdagangan yang berfungsi melindungi produk-produk dalam negeri agar mampu bersaing dengan produk asing dengan melakukan cara membuat berbagai rintangan dan hambatan arus produksi dalam dan ke luar negeri.
*      Alasan dilakukan Kebijakan Proteksionis
      Berbagai alasan negara menganut kebijakan proteksionis adalah sebagai berikut :
                                    1)      Hanya negara maju saja yang dapat diuntungkan, karena memiliki modal dan tehnologi tinggi. Selain itu harga jual produk dari negara-negara maju dinilai terlalu tinggi disbanding dengah harga bahan baku yang dihasilkan oleh negara-negara berkembang.
                                    2)      Untuk melindungi industri dalam negeri yang baru tumbuh
                                    3)      Untuk membuka lapangan kerja. Untuk membuat proteksi maka industri dalam negeri dapat tetap hidup dan dengan demikian akan mampu membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
                                    4)      Untuk menyehatkan neraca pembayaran.
                                    5)      Untuk meningkatkan penerimaan negara



*      Macam-macam kebijakan Perdagangan Protesionis
Macam-macam kebijakan perdagangan Internasional sebagai berikut :
A)  Kuota yaitu pembatasan jumlah barang yang dapat diimpor oleh suatu negara dari  semua atau beberapa negara tertentu dalam jangka waktu tertentu.
            Beberapa macama kebijakan kuota antara lain :
a.       Absolute Quota
Absolute Quota mengijinkan pemasukan komoditas tertentu dalam jumlah yang ditetapkan selama jangka waktu tertentu.
b.      Tariff Rate Quota
Tariff Rate Quota mengijinkan pemasukan barang dalam jumlah tertentu ke suatu negara dengan tarif yang diturunkan selama jangkan waktu tertentu.
B.     Subsidi
adalah kebijakan denga cara memberikan tunjangan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang untuk memperoleh ekspor, sehingga harga barang tersebut bisa bersaing dengan barang luar negeri.

C.     Kebijakan Tarif
      adalah kebijakan yang dilakukan pemerintah melalui penetapan biaya masuk yang
adalah kebijakan dengan tarif/bea impor yang tinggi terhadap barang yang datang dari luar negeri sehingga harga barang impor akan menjadi lebih mahal.
            2)      Tarif ekspor
adalah kebijakan dengan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diekspor dengan nilai yang nilai rendah dengn tujuan untuk merangsang kegiatan ekspor.
            3)      Premi
adalah kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang mampu memproduksi barang dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi.
            4)      Diskriminasi harga
adalah kebijakan penetapan harga produk secara berlainan dengan negara tertentu, yang dilakukan dalam rangka perang tarif agar negara tertentu yang dijadikan target maupun mau menurunkan harga.
            5)      Larangan Ekspor
adalah kebijakan larangan untuk mengekspor  jenis barang-barang tertentu dilakukan dengan mempertimbangan ekonomi, politik, dan social budaya dalam negeri.
            6)      Larangan Impor
adalah kebijakan melarang impor untuk barang-barang tertentu dilakukan dengan alasan untuk melindungi produk-produk dalam negeri atau dengan alasan untuk menghemat devisa
            7)      Dumping
adalah kebijakan menjual barang barang ke luar negeri dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan di dalam negeri.








*      Pengaruh Kebijakan Dumping Terhadap Pasar Dalam dan Luar Negeri
                                               
    
   pasar dalam negeri
pasar Luar Negeri


 

P1                                                                                                 P




 

                                                                                                                                                                MC
                                                                                                                                                   







 

0                               Q1              D1                      0              Q1          MR                                  D
                       
Gambar kurva pengaruh kebijakan dumping
Keterangan :
1.      Pasar luar negeri bersifat elastis, ditunjukan dengan kurva D1  dan MarginalRevenue    (MR)
2.      Pasar dalam negeri bersifat inelastis, ditujukan dengan kurva permintaan D dan MR
3.      Perusahaan akan memperoleh keuntungan maksimal saat posisi MR = MC

*      TUJUAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Adapun Tujuan yang ingin dicapai dari kebijakan perdagangan Internasional sebagai berikut :
                        1)      Melindungi kepentingan ekonomi nasional dari kemungkinan pengaruh negatif negara lain
                        2)      Melindungi kepentingan industri dalam negeri dari persaingan yang tidak sehat ataupun dari kondisi yang kurang menguntungkan
                        3)      Melindungi lapangan kerja agar bisa tetap tersedia
                        4)      Menjaga keseimbangan dan stabilitas neraca pembayaran internasional
                        5)      Mampu mendorong laju ekspor
                        6)      Menjaga tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil
                        7)      Menjaga stabilitas nilai tukar atau kurs

“PENDEKATAN KOGNITIF DALAM PEMBELAJARAN”



Definisi Kognitif dan Psikologi Kognitif

Ø  Kognitif  = intelek (Chaplin (1981)
Ø  Kognitif adalah Proses berfikir seseorang untuk memahami dirinya sendiri dan orang lain
Ø  Kognitif = intelegensi = kecerdasan, (jean piaget)  yaitu seluruh kemampuan berfikir dan bertindak secara adaftif termasuk kemampuan mental yang kompleks seperti berfikir, mempertimbangkan, menganalisis,mensintesis, mengevaluasi, dan menyelesaikan masalah
Ø  Merupakan cara individu untuk menganalisa, mengingat dan menggunakan informasi mengenai kejadian atau peristiwa-peristiwa sosial(Dyne &Baron 2000)

B.     Definisi Psikologi Kognitif :

Menurut Jean Piaget Psikologi Kognitif  Adalah kajian studi ilmiah mengenai proses-proses mental atau pikiran. Proses ini meliputi bagaimana informasi diperoleh,dipresentasikan dan ditranfermasikan sebagai pengetahuan. Pengetahuan itu dimunculkan kembali sebagai petunjuk dalam sikap dan perilaku manusia. Oleh karena itu, Psikologi Kognitif juga disebut Psikologi Pemrosesan.
Munculnya teori perkembangan kognitif dari Jean Piaget, yaitu :
1.      Setiap orang memiliki aspek kognitif, yang terdiri dari aspek-aspek structural
2.      Perkembangan kognitif adalah hasil interaksi dari kematangan organisme dan pengatuh lingkungan
3.      Proses kognitif meliputi aspek persepsi, ingatan, pikiran, symbol-simbol.
4.      Dalam psikologi Kognitif, bahasa menjadi salah satu atau objek yang penting karena merupakan wujud sikap kognitif.
5.      Sisi-sisi kognitif dipengaruhi oleh lingkungan dan biologis.

C.      Aspek-aspek Kognitif, terdiri atas :
1.      Kematangan
2.      Pengalaman
3.      Transmisi social
4.      Equilibrasi.


Beberapa psikolog mengkaji bahwa proses berpikir, belajar dan kognisi merupakan dasar dari pendekatan yang disebut teori belajar kognitif. Walaupun psikolog bekerja dari perspevtive belajar kognitif tidak menyangkal pentingnya pengkondisian klasik dan operan, memiliki pendekatan perkembangan yang berfokus pada proses mental tak terlihat yang terjadi selama belajar, daripada berfokus hanya pada bala bantuan, dan respon stimulus eksternal ...

Dalam rumusan yang paling dasar, teori belajar kognitif menunjukkan bahwa tidak cukup untuk mengatakan bahwa manusia adalah jawaban karena ada hubungan atau jaringan sehingga dianggap antara stimulus dan respon-link yang merupakan hasil dari sejarah masa lalu manusia menjadi penguat atas pengelolaan pola pikir. Sebaliknya, menurut pandangan ini, manusia dan binatang bahkan lebih rendah mengembangkan harapan bahwa mereka akan menerima konsolidator setelah membuat respons. Dua jenis tulangan belajar di mana tidak ada prasyarat yang jelas adalah tersembunyi jauh sedang belajar dan belajar observational.
Bukti untuk pentingnya proses-proses kognitif datang dari serangkaian percobaan-percobaan hewan yang mengungkapkan sebangsa belajar kognitif memanggil belajar laten. Dalam pembelajaran Latent, satu sikap baru sedang belajar tetapi tidak mendemonstrasikan hingga beberapa dorongan diperlengkapi untuk mempertunjukkan ia (Tolman & Honzik, 1930). Singkatnya, belajar laten terjadi hal yang kecil luar penguatan.

Belajar Latent

Dalam belajar mempertunjukkan belajar laten, ahli-ahli psikologi menguji tindakan tikus-tikus dalam simpang siur jalan seperti dipertunjukkan di figur 1a. Dalam satu eksperimen, sebuah grup dari tikus-tikus diijinkan untuk menyimpang di sekitar simpang siur jalan sekali sehari untuk 17 hari tanpa pernah menerima sebuah penghargaan. Dapat Dimengerti. Tikus-tikus itu membuat banyak kesalahan dan menghabiskan satu secara relatif lama mencapai akhir simpang siur jalan. Tidak suprisingly, tikus-tikus itu mempelajari untuk dilakukan dengan cepat dan dengan segera untuk kotak makanan. Membuat beberapa kesalahan.

Pembelajaran penelitian: Mempelajari melalui tiruan (model)

Mari kita mengembalikan sebentar untuk perkara tersebut seseorang mempelajari untuk menyopir. Bagaimana bisa kita menyebabkan contoh-contoh di mana satu hal yang kecil individual tidak ada pengalaman langsung dalam menyelesaikan satu sikap khusus mengalami sikap dan kemudian melakukan ia? Untuk menjawab pertanyaan ini, ahli-ahli psikologi telah berfokus pada aspek lainnya belajar kognitif: pembelajaran penelitian.

Menurut ahli ilmu jiwa Albert Bandura dan collegues, satu bagian utama manusia belajar terjadi pembelajaran penelitian, yang sedang belajar dengan menonton sikap orang lain, atau model. Karena kepercayaannya pada pengamatan orang-orang lain satu gejala sosial perspektif diambil oleh bandura sering mengacu untuk sebagai satu pendekatan kognitif sosial sampai pembelajaran (Bandura, 1999, 2004).

Bandura secara dramatis mendemonstrasikan kemampuan itu model-model untuk merangsang pembelajaran dalam satu eksperimen klasik. Dalam studi, anak-anak muda melihat satu film seorang dewasa dengan ramai memukul afive-foot-tall mainan pencoblosan dapat dipompa memanggil satu bobo boneka (Bandura, Ross, & Ross, 1963a, 1963b). Kemudian anak-anak diberikan peluang untuk bermain dengan bobo boneka sendiri, dan, cukup yakin, paling memperlihatkan jenis tingkah laku sama, dalam beberapa kasus meniru agresive sikap hampir dengan identik.

Tidak hanya tingkah laku-tingkah laku negatif adalah aquired melalui obsevational mempelajari. Dalam satu eksperimen, sebagai contoh, anak-anak yang takut anjing-anjing mengekspos untuk sebuah model dinamakan bermain kawan sebaya tidak takut itu dengan seekor anjing (Bandura, Grusec, & Menlove, 1967). Setelah pembebearn, pengamat sangat lebih mungkin mendekati satu anjing asing daripada adalah anak-anak yang belum memandang kawan sebaya tidak takut.
Pembelajaran penelitian teramat penting dalam aquiring keterampilan-keterampilan di mana teknik penggarapan membentuk tidak pantas. Mengemudikan satu pesawat terbang dan melakukan operasi otak, sebagai contoh, adalah tingkah laku-tingkah laku yang dapat hampir tidak dipelajari dengan menggunakan cara-cara mencoba-coba tanpa ongkos penting sungguh-sungguh kepada mereka terlibat dalam proses belajar.
Pembelajaran penelitian boleh punya e dasar genetik. Sebagai contoh, kita menemukan pembelajaran penelitian pada dengan hewan-hewan ibu teching mereka muda aktivitas-aktivitas seperti itu sebagai pemburuan. Sebagai tambahan, penemuan neurons cermin yang menembakkan ketika kita meninjau orang lain menyelesaikan satu sikap (discused dalam teh neuroscience bab) mengusulkan itu daya tampung itu untuk meniru yang lain bisa jadi pembawaan lahir (melihat figur 2; thornton & Mc Auliffe, 2006; Lepage & Theoret, 2007; Schulte-Ruther et al., 2007). Tidak semua sikap yang kita menyaksikan dipelajari atau dilaksanakan. Tentu saja. Satu faktor penting yang memutuskan apakah kita kemudian meniru sebuah model adalah apakah dihadiahi untuk dia atau sikapnya. Jika kita meninjau seorang teman dihargai karena menempatkan lebih waktu ke dalam studi-studinya dengan menerima nilai-nilai yang lebih tinggi, kita lebih mungkin meniru untuk sikapnya daripada kami akan jika sikapnya menghasilkan hanya dalam ditegaskan dan letih. Model yang adalah dihadiahi karena bersikap dalam cara khusus ada banyak menyadur akan melakukan mimik daripada adalah model-model yang menerima hukuman. Mengamati hukuman sebuah model, akan tetapi, tidak secara perlu menghentikan pengamat dari mempelajari sikap. Pengamat masih bisa memaparkan sikap model mereka hanya kurang tepat untuk melakukan ia. (Bandura ,1977,1986,1994).
Pembelajaran penelitian pusat untuk sejumlah isu-isu penting mengenai sampai untuk orang-orang yang mana mempelajari hanya dengan menonton teh sikap orang-orang lain.



KEKERASAN DI TELEVISI Dan PERMAINAN-PERMAINAN VIDEO: APAKAH HAL PESAN MEDIA?

Dalam sebuah episode acara serial televisi soprano, gangster khayal Tony Soprano membunuh satu dari rekan-rekannya. Untuk membuat pengenalan badan korban sukar, Soprano dan satu dari kriminalnya memisah-misah badan dan membuang bagian-bagian tubuh. Beberapa bulan kemudian, dua saudara-saudara laki-laki separuh hidup dalam Riverside, California, menahan ibu mereka dan kemudian menggunting kepalanya dan tangan dari badan. Victor Bautista, 20, Mattew Montejo, 15, ditangkap oleh polisi setelah satu satpam memperhatikan itu buntelan itu mereka mencoba untuk menambahkan satu dumpster punya satu kaki melekat dari ia. Mereka kata polisi itu rencana itu untuk memotong-motong ibu mereka terinspirasi oleh episode Soprano (Martelle, Henley, & Yoshino, 2003)
Seperti lain “penjiplak media” pembunuhan-pembunuhan, saudara-saudara laki-laki kekejaman berdarah dingin menaikkan isu genting: apakah mengamati tindakan-tindakan keras dan anti sosial dalam medialead pandangan lebih dari 8,000 pembunuhan dan lebih dari 800,000 tindakan-tindakan kekerasan pada televisi jaringan (Huston et al., 1992: Miffin, 1998).

Kebanyakan ahli setuju yang menonton tingkat-tingkat yang tinggi kekerasan media membuat pandangan lebih rentan untuk bertindak agresif, dan penelitian baru-baru ini mendukung klaim ini. Sebagai contoh, satu survei serius dan pelanggar-pelanggar laki-laki muda keras mengurung di Florida menunjukkan yang seperempat dari mereka telah mencoba melakukan sebuah media mengilhami kejahatan penjiplak (Surette, 2002). Satu bagian penting pelanggar-pelanggar remaja itu catat bahwa mereka membayar perhatian teliti untuk media.

video Gim yang berisi tentang kekerasan,  mempunyai pengaruh dalam  kehidupan nyata. Dalam satu dari serangkaian studi-studi oleh ahli ilmu jiwa Craig Anderson dan dia coleagues, sebagai contoh, mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi yang sering kali bermain video gim yang bersifat kekerasan, seperti Postal atau Doom, lebih mungkin telah terlibat dalam sikap dan serangan nakal. Pemain-pemain sering juga punya prestasi akademik lebih rendah (Anderson & Mas, 2000; Bartholow & Anderson, 2002; Anderson et al., 2004)
Beberapa aspek kekerasan media boleh menyumbang untuk sikap agresif hidup (bushman & Anderson, 2001; Johnson et al., 2002). Untuk onething, mengalami media keras isi tampaknya menurunkan hambatan-hambatan againts menyelesaikan serangan menonton televisi potrayals kekerasan atau menggunakan kekerasan untuk menang satu permainan video membuat serangan tampak suatu legitimasi tanggapan untuk satu paeticular situasi-situasi. Eksposur untuk kekerasan media juga boleh mengubah memahami maksud kita sikap orang-orang lain, mempengaruhi kami untuk melihat bahkan nonaggressive tindakan oleh orang lain sebagai agresif. Akhirnya, satu diet continous serangan boleh pergi kami mengurangi kepekaan untuk kekerasan, dan apa sebelumnya akan menolak kami sekarang memproduksi respon emosi kecil. Kita senceof kesakitan dan menderita menyebabkan oleh serangan boleh dikurangi (Bartholow, Bushman, & Sestir, 2006; weber, Ritterfeld, & Kostygina, 2006; Carnagey, Anderson, & Bushman, 2007)
 
Bagaimana mengenai eksposur hidup untuk kekerasan nyata? Apakah itu juga mendorong kearah meningkatkan dalam serangan? Jawaban adalah memang. Eksposur untuk kekerasan senjata api nyata (sedang tertembak atau sedang tertembak pada) duobles peluang satu anak remaja itu akan melakukan kekerasan serius atas itu dua tahun berikutnya. Apakah kekerasan sebenarnya atau fictionalized,, obeserving kelakuan kasar mengarahkan kepada kenaikan-kenaikan dalam agrasif sikap. (bingenheimer, Brennan, & Pangeran, 2005; Allowood, 2007)
Ia tidak seharusnya mengejutkan yang anak-anak dibesarkan di chilcotin tradisi, yang menekankan instruksi yang permulaan dengan berkomunikasi teh seluruh tugas, boleh punya dificulty dengan sekolahan barat tradisional. Dalam pendekatan untuk mengajar paling khas kebudayaan Barat, taska terurai ke dalam bagian-bagian komponen mereka. Hanya setelah masing-masing langkah kecil dipelajari apakah itu berpikir mungkin untuk menguasai tugas lengkap.
Buat perbedaan-perbedaan dalam mengajar pendekatan antara kebudayaan memengaruhi bagaimana orang pelajari? Beberapa ahli-ahli psikologi mengambil satu perspektif kognitif pada pembelajaran, sugest yang orang-orang membangun gaya belajar khusus, khas mendatang material, berdasarkan latar belakang budaya mereka dan khas patern bakat-bakat (Anderson & Adams, 1992; Barmeyer, 2004; wilkinson & yumiko ,2006).
Gaya belajar berbeda terus beberapa dimensi. Sebagai contoh satu dimensi pusat hubungan melawan pendekatan-pendekatan analitis sampai pembelajaran. Sebagai illutrated dalam Figure 3, orang-orang dengan tuan rumah gaya belajar hubungan materialbest melalui eksposur untuk satu bagian penuh pr perwujudan. Bagian bagian dipahami hanya di saat hubungan mereka kepada seluruh dimengerti.
Figur 3 perbandingan analitis melawan realtional pendekatan sampai pembelajaran tawaran-tawaran satu contoh bagaimana gaya belajar berbeda terus beberapa dimensi.
Gaya hubungan
1. Informasi Percieve sebagai bagian dari gambaran keseluruhan.
2. Memamerkan improvisational dan intuitif berpikir.
3. Lebih dengan mudah mempelajari bahan-bahan yang mempunyai seorang manusia, muatan sosial dan ditandai oleh eksperimental / hubungan kebudayaan.
4. Sudahkah satu memori yang baik untuk secara lisan menyajikan ide-ide dan informasi khususnya jika relevan.
5. Apakah lebih berorientasi pada tugas mengenai daerah-daerah bukan akademis.
6. Apakah influanced oleh figur ahli expresion kepercayaan atau keraguan dalam kemampuan murid-murid
7. Lebih menyukai menarik dari unstimulating prestasi tugas.
8. Gaya berselisih dengan lingkungan sekolah tradisional
Gaya analitis

1. Mampu menerima  informasi dari gambaran keseluruhan (berfokus pada detail).
2. Memamerkan squential dan tersusun berpikir.
3. Lebih dengan mudah mempelajari bahan-bahan yang mati dan bukan perseorangan.
4. Sudahkah satu memori yang baik untuk gagasan abstrak satu informasi menyimpang.
5. Apakah lebih berorientasi pada tugas mengenai akademis-akademis.
6. Tidak sangat dipengaruhi oleh pendapat orang lain.
7. Tunjukkan kemampuan untuk mengotot pada unstimulating. Tugas.
8. Gaya pertandingan paling lingkungan sekolah.